Sepi Peserta, Perdami Terima Peserta Baksos Katarak Melalui Jalur Rujukan

Setelah sebelumnya menskrining calon peserta baksos katarak tahap pertama pada 26 Januari lalu, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Sumatera Selatan kembali melaksanakan skrining katarak tahap kedua di RSUD Kabupaten Belitung Timur pada Sabtu lalu, 15 Februari 2020 di Poli Mata RSUD Kabupaten Belitung Timur. Namun sayangnya, pelaksanaan skiring tahap dua ini minim peserta. 

dr. Yenni Poernama, Sp.M, Dokter Spesialis Mata yang menskrining peserta pada Sabtu lalu menyatakan hanya 3 peserta yang datang untuk skrining ke RSUD Beltim. "Mungkin pengumumannya terlalu cepat, jadi cuma 3 pasien yang datang, yang calonnya dua (calon penerima baksos katarak, red), tapi satu pasien masih ragu" kata dr. Yenni yang sehari-harinya juga bertugas di Poli Mata RSUD Beltim. "Tidak semua dari ketiga itu katarak, satu orang kataraknya sudah matur atau benar-benar tebal, satu orang lagi imatur atau tidak tebal, dan satunya lagi bukan katarak hanya infeksi mata"lanjutnya.

Untuk pelaksanaan bakti sosial operasi katarak, dr. Yeni menyatakan belum ada info dari Perdami dan fokus mencari pasien sebanyak-banyaknya, jika di Kabupaten Belitung Timur calon peserta katarak banyak, pelaksanaan operasi bakti sosial kemungkinan akan dilaksanakan di Belitung Timur. Untuk itu, Perdami juga tetap membuka kesempatan bagi pasien katarak yang bukan melalui jalur skrining pada tahap satu dan tahap dua untuk diikutkan dalam kegiatan bakti sosial operasi katarak Perdami nantinya. "Jika ada pasien penglihatan kabur di puskesmas, yang dirujuk ke rumah sakit, nanti saya skrining dulu, kalau memang katarak dan pasien mau bisa ikut didaftarkan pada kegiatan baksos operasi katarak" kata dr. Yenni.

dr. Yenni berpesan kepada masyarakat untuk memeriksakan diri ke dokter mata terdekat jika terdapat masalah pada mata. "Katarak juga bisa berujung kebutaan jika dibiarkan bahkan infeksi kecilpun pada mata jiika tidak ditangani dengan baik bisa fatal yang menyebabkan struktur dan syaraf mata rusak dan bisa terjadi kebutaan" ujarnya.

Dihubungi terpisah, Direktur RSUD Beltim, dr. Cahyo Purnomo juga membenarkan untuk tahap dua ini pesertanya tidak banyak karena sebelumnya sudah dilakukan kegiatan serupa pada 26 Januari lalu. "Kita juga sudah menginformasikan ke seluruh puskesmas dan mempublikasikannya melalui media sosial" ujarnya. "Tetap dibuka untuk peserta tambahan bagi penderita katarak yang mau didaftarakan untuk operasi bakti sosial katarak Perdami, namun untuk skriningnya melalui jalur rujukan dari puskesmas wilayah tempat tinggal masing-masing karena di RSUD Beltim sudah tersedia layanan poli spesialis mata" lanjutnya. 

Diwawancara disela skrining, salah satu peserta, Sulaiman, mengaku senang dapat ikut skrining katarak di RSUD Beltim. "Saya tau info ini dari warung kopi, ada skrining katarak di RSUD Beltim, kata dokternya sih, mata saya kataraknya belum tebal masih bisa pake kacamata, tapi kalau mau ikut operasi boleh aja. Saya dan keluarga lagi pikir-pikir untuk ikut operasi" kata bapak berusia 74 tahun ini. Sulaiman juga berharap bukan tahun ini saja Perdami dan RSUD Beltim melaksanakan kegiatan ini "Sepertinya ini tahun pertama ada bakti sosial di RSUD ya, harapannya kedepan ada lagi dan rutin karena bagus untuk masyarakat" harapnya.

 

 

Sumber: 
Humas RSUD Kabupaten Belitung Timur
Penulis: 
yt99
Fotografer: 
yt99