HIPERTENSI (DARAH TINGGI), Kenali dan Cegah Mulai Dari Sekarang

 

Siapa yang tidak mengenal penyakit Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi). Bahkan sebagian orang mendengarnya saja sudah khawatir. Apa yang membuat orang menjadi khawatir? Hipertensi (Darah Tinggi) disebut juga "Silent Killer" karena membunuh tanpa menimbulkan gejala. Apakah benar ini merupakan penyakit keturunan?

Tekanan darah merupakan tekanan yang mengalir melalui pembuluh darah melawan dinding pembuluh darah.Tekanan darah tergantung pada:

  • Berapa banyak darah yang dipompa oleh jantung: makin banyak volumenya maka makin tinggi tekanannya.
  • Resistensi pembuluh darah (daya tolak) terhadap aliran darah: makin sempit pembuluh darah makin besar tekanannya. Penyempitan dapat disebabkan oleh terbentuknya plak kolesterol di dinding bagian dalam arteri.

Saat kita melakukan pengukuran tekanan darah, maka akan ada 2 macam tekanan darah yaitu
Tekanan darah sistolik
- Merupakan angka pertama pada tekanan darah yang terbaca.
- Sistolik mengacu pada tekanan darah ketika memompa darah melalui pembuluh darah arteri ke seluruh tubuh.

Tekanan darah diastolik
- Merupakan angka kedua pada tekanan darah yang terbaca.
- Diastolik mengacu pada tekanan darah ketika jantung beristirahat diantara ketukan denyut jantung.

Apa Itu Hipertensi?

Hipertensi adalah tekanan darah yang lebih dari normal, dimana tekanan sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg.

Siapa saja yang memiliki faktor resiko lebih tinggi terkena hipertensi?

Dulu, hipertensi alias darah tinggi sering diidentikkan sebagai penyakit orang tua. Namun, konsep ini telah berubah, hipertensi tidak lagi memandang usia. Dikutip dari halaman Berita Online Detik News (30 Agustus 2007), Dr J Pudji Rahardjo SpPD-KGH menerangkan Hipertensi itu tidak ada lagi hubungannya dengan umur. Orang belasan tahun juga bisa kena hipertensi. Hanya memang jika dilihat dari angka kejadian, makin tinggi umur seseorang, resiko menderita hipertensi makin besar. 

Jadi, faktor resiko dan penyebab hipertensi karena bertambahnya usia > 55 tahun, riwayat keluarga dengan hipertensi, asuman garam berlebih, merokok, minum minuman beralkohol, kurang berolahraga, mengalami obesitas, dan stres berkepanjangan.

Apa Gejala Hipertensi?

Sakit kepala, rasa berat di tengkuk, mudah lelah dan lemas, sulit tidur, sesak napas dan mimisan.

So, Bagaimana Mencegah Hipertensi?

faktor resiko ada yang tak mungkin bisa dicegah, seperti bertambahnya usia dan faktor keturunan, tapi kita dapat mencegah atau memperkecil terjadinya hipertensi pada tubuh kita, dengan melakukan olahrga yang cukup, diet rendah garam, memperbanyak konsumsi buah, sayuran dan biji-bijian, diet rendah kolesterol, menjaga berat badan ideal, menghindari stres, tidak merokok dan minuman alkohol.

Mengapa hipertensi harus dicegah?

Hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, kerusakan ginjal, penurunan penglihatan, penyakit pembuluh darah tepi, gangguan saraf, dan gangguan otak.

Bagaimana Cara Penanganan Pertama Hipertensi?

  • Tariklah nafas dalam-dalam dan hembuskan agar tidak kekurangan oksigen dan merasa lebih tenang
  • Jika berada di lingkungan yang membuat stress/tertekan maka beranjaklah dari tempat tersebut  dan pergilah ke tempat yang membuat lebih rileks dan tidak bising
  • Jika hidung berdarah/mimisan, letakkan air dingin (atau es batu) di dahi untuk menghentikan mimisan
  • Konsumsi makanan yang mengandung kandar kalium tinggi (pisang,kentang,kacang, kurma,tomat, kacang merah,alpukat,susu)  untuk mengimbangi tingginya kadar natrium ditubuh agar tekanan darah menurun
  • Jangan Merokok dan minum alkohol

Apa Diet Makanan bagi Penderita Hipertensi?

Bahan Makanan yang diperbolehkan adalah bahan makanan segar, seperti :

  • Beras, Ubi, mie, maizena, hunkwee, terigu, gula pasir
  • Kacang-kacangan dan hasil olahan seperti kacang hijau, kacang merah, kacang kolo, tempe, tahu tawar, oncom
  • Minyak goring, margarine tanpa garam, sayuran dan buah-buahan segar
  • Bumbu seperti : bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, kencur, laos, salam, sereh, dll

Cara memasak yang dianjurkan :

  • Dalam menumis atau memasak sebaiknya menggunakan mentega atau margarine yang tidak mengandung natrium (garam)
  • Untuk memperbaiki rasa masakan yang tawar dapat digunakan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, gula cuka, kunyit, daun salam dan asam
  • Dengan menggoreng, menumis, pepes, kukus atau memanggang juga dapat meninggikan/menambah rasa masakan sehingga tidak terasa tawar.

(sumber artikel: news.detik.com, pokja HPK Akreditasi UPT RSUD Kabupaten Belitung Timur, vivahealth.co.id)

 

 

 

 

 

 

Penulis: 
yt99
Sumber: 
Humas RSUD Kabupaten Belitung Timur